Ritual Adat Penyembuhan Beliant Suku Benuaq

 




[ By Hellen ] |Ritual Adat Penyembuhan Beliant Suku Benuaq

Ritual penyembuhan adat Beliant adalah upacara pengobatan tradisional suku Dayak benuaq tunjung yang lebih mengutamakan unsur budaya. Ritual ini biasanya dilakukan pada malam hari, setelah upaya medis tidak membuahkan hasil dengan cara megusir roh leluhur yang mengganggu sehingga sakit.

Upacara adat penyembuhan adalah salah satu kekayaan budaya yang ada di Indonesia,khususnya dari masyarakat Kutai Barat suku benuaq dan Tunjung salah satunya adalah upacara penyembuhan Beliant yang sudah dilakukan secara turun temurun dari nenek moyang sampai sekarang.Dalam proses upacara adat penyembuhan tersebut, proses penyembuhan juga diikuti dengan pemberian beberapa ramuan obat tradisional diiringin dengan musik gong gamelan dan mantra papat yang di tujukan kepada leluhur minta petunjuk sakit apa yang di derita kalau sudah di beri tahu penyebab sakit nya nanti penyelengara beliant dari keluarga pasien akan menyiapkan sesajen atau sesaji berupa sapi,babi,ayam kebo sesuai dengan perintah untuk di berikan kepada leluhur ketika waktu belian berlangsung nanti makanan akan di taroh di atas balai yang terbuat dari bambu.

Dikutip dari buku berjudul 'KELENTANGAN dalam Beliant Sentiu Suku Dayak Benuaq di Kalimantan Timur' karya Eli Irawati, upacara adat Beliant ini berasal dari kata Lient - tuing atau betuhing, yang miliki arti berpantang atau tabu bejarik.

Masyarakat dayak benuaq dan Tunjung melalukan upacara beliant tidak hanyak untuk menyembuhkan penyakit tapi untuk buang sial tolak bala kayak dulu tolak bala Covid 19 sangat ramai disini setiap rumah naroh tanaman paku di tiap rumah

Upacara Beliant adalah upacara penyembuhan yang dilakukan dalam dua jenis, yaitu Beliant Bawo dan Beliant Sentiyu. Belian Bawo berasal dari kata belian yang berarti cara penyembuhan orang sakit, dan bawo yang berarti daratan. Upacara ini dilakukan dalam tiga tahapan, yaitu ngawat, badasuq, dan nyolukang samat.

Belian Bawo dilakukan untuk penyakit ringan, seperti demam pada anak-anak. Upacara ini dipimpin oleh seorang tabib perempuan atau pemeliant bawe.

Masyarakat Dayak Benuaq dan Tunjung masih melakukan pengobatan ritual yang disebut dengan upacara Belian Bawo. Belian Bawo adalah salah satu upacara yang bertujuan mencegah musibah terhadap manusia dan lingkungannya atau membebaskan diri dari dari penyakit bisa tolak bala kayak dulu jaman covid banyak masyarakat dayak benuaq pasienn covid di bawa beliant ketimbang di rawat di rumah sakit,banyak di rumah -rumah melakuakn ritual beliant

Suku Benuaq adalah salah satu suku asli Kalimantan Timur yang masih mempertahankan tradisi dan budaya mulai dari cara menaman,menangkap ikan secara tradisional,upacara kematian,penyembuhan pernikahan masih di pelihara dan di pertahankan secara turun temurun. Salah satu upacara adat penyembuhan yang unik dan menarik untuk di bahas adalah upacara penyembuhan beliant. Upacara ini dipercaya dapat menyembuhkan berbagai penyakit dan mengusir roh jahat yang mengganggu. dengan cara menyemblih babi ayam bisa juga sapi dan kerbau.

Asal Usul Upacara Penyembuhan Beliant 

Upacara penyembuhan beliant merupakan warisan nenek moyang suku Benuaq yang telah dilakukan sejak zaman dahulu kala. Dipercaya bahwa beliant adalah roh leluhur yang dapat membantu dalam proses penyembuhan dan perlindungan. Upacara ini dilakukan oleh seorang pemeliant atau penguara yang memiliki pengetahuan dan keahlian khusus dalam berkomunikasi dengan roh beliant roh yang sudah meninggal yang di percaya roh tersebut bisa memberikan kesembuhan di bandingkan harus berobat ke rumah sakit

Ada beberapa pendapat tentang asal Usul Beliant

  • Ada pendapat yang menyatakan bahwa belian bawo berasal dari seorang yang bernama Janyan Liatn Ngentan. Setelah Janyan Liatn Ngentan meninggal, orang-orang tidak tahu dan tidak pernah mengadakan upacara Beliant bawo lagi, karena tidak ada seorangpun yang pernah belajar tentang belian dari Janyan Liatn Ngentan. Di suatu saat muncul tokoh beliant yang bernama Japaq Pelulaq. Pada suatu hari Japaq Pelulaq berjalan-jalan di belakang LOu (rumah adat), tiba-tiba ia jatuh ke dalam sebuah lubang. Saat keluar dari lubang ia melagukan lagu belian bawo sambil menari-nari menuju Lou sehingga disangka gila oleh orang sekampung. Setelah warga mengetahui bahwa Japaq Pelulaq jatuh ke dalam lubang, mereka lalu menyelidiki lubang itu dan akhirnya diketahui lubang tersebut adalah kubur dari seorang tokoh belian bawo yang bernama Janyan Liatn Ngentan. Sejak itulah upacara belian bawo diadakan lagi oleh Japaq Pelulaq yang bergelar Ketew Bulaw Japaq (Kembang emas dari Japaq). la mempunyai seorang murid bernama Genikng Pisik Toyak Rihai.,sehingga beliant bawo masih dilestarikan sampai sekarang agar tidak hiang ole jaman.
  • Ada pendapat yang menyatakan bahwa belian bawo berasal dari seseorang bernama Raqsasaaq yang tinggal di daerah bernama Bawo Adang. la mendapatkan pengetahuan tentang be-ion bawo dari makhluk halus. Tidak terdapat penjelasan bagaiamana cara dia mempelajari belian bawo, apakah dengan cara mengikuti/meniru gurunya atau awalnya menjadi gila (kerasukan) terlebih dahulu sebelum bisa mahir menjadi be,ion bawo. Katanya sih kabarnya Raqsasaaq memiliki pengetahuan yang sangat tinggi, hingga bisa menewaskan seseorang atau ia bisa menghidupkan orang yang sudah meninggal dunia melalui upacara belian bawo ini. Sekarang tidak ada lagi pemeliatn yang memiliki kemampuan untuk menghidupkan dan menewaskan orang seperti Raqsasaaq dan ketiga keturunannya. Namun beliant bawo hingga sekarang masih dilestarikan secara turun temurun
  • Ada pendapat yang menyatakan bahwa beliant bowo berasal dari seseorang bernama Japaq Pelulaq. Suatu hari Japaq Pelulaq membuat Tinting ( Lemang) Kelompak dan ayam panggang, lalu memasukkannya ke sebuah Gawangk (anjat). la kemudian pergi ke tempat Kilip seseorang yang mengikuti Japaq Pelulaq menuju ke Bawa Langit. Japaq Pelulaq membawa sebuah Antangk guci yang bibirnya pecah ( Potak), sementara Kilip membawa sebuah piring kelak nemai. Di Bawa Langit keduanya mempelajari belian bowo, hingga ditahbiskan menjadi pemelietn (perantara,dukun). Sejak saat itu mereka bertugas menyembuhkan orang sakit di Kampung Ruang dan mentahbiskan orang-orang berikutnya yang dianggap berbakat menjadi pemeliatn.
  • Ada pendapat yang menyatakan bahwa beliant bowo berasal dari makhluk halus (uwok). Alkisah seorang suami memasukkan peti jenazah (lungun) istrinya yang telah meninggal ke dalam sungai, karena khawatir jenazah istrinya akan dimakan oleh makhluk halus pemakan mayat (uwok waliq) dalam bahasa benuaq Ngamok jika dimakamkan di hutan. Namun uwok tetap berupaya mencari mayat tersebut dengan mengucapkan mantera-mantera sambil menari. Setelah uwok berhasil menemukan jenazah istrinya, pemimpin uwok berhasil menghidupkan jenazah itu dengan cara menggosokkan ramuan yang terbuat dari kayu-kayuan dan minyak mujot ke tubuh jenazah( Bangkai). Suami yang mengawasi dan mempelajari bagaimana uwok menghidupkan jenazah (pesuli) lalu menirunya, sehingga ia kemudian menjadi pemeliatn yang bisa menghidupkan orang yang sudah mati.

Orang yang memiliki pengetahuan atau pengetaunt dan dapat menyelenggarakan upacara beliant bowo disebut sebagai perantara atau dukun (pemeliatn, dalam bahasa Suku Dayak Benuaq). Belian bawo berfungsi untuk menyelidiki apa yang menyebabkan timbulnya suatu penyakit dan apa obatnya dan apa yang diminta leluhur roh misalnya minta sapi kebo babi selanjutnya mencari cara bagaimana menyembuhkan orang yang sakit. Apabila seseorang jatuh sakit, pemeliatn tidak pernah berusaha mencari tahu apa jenis atau nama penyakitnya tetapi selalu menyelidiki apa yang menyebabkan timbulnya penyakit tersebut. Jika penyebab penyakit telah diketahui, ia baru akan mengusahakan penyembuhannya.

Apabila suatu penyakit disebabkan karena kemarahan makhluk-makhluk halus atau roh leluhur ,atau setan yang suka marah-marah maka penyembuhan dilakukan dengan cara memohon maaf kepada makhluk-makhluk halus tersebut dengan memberikan saji-sajian dan pemujaan-pemujaan kepada mereka. Namun jika suatu penyakit disebabkan oleh keseimbangan magis yang terganggu, misalnya kesalahan dalam pelaksanaan sesuatu upacara, maka harus diimbangi dengan penghapusan dosa.

Sesuai dengan tingkat pengetahuan para perantara dukun (pemeliatn), beliant bawo dapat dibagi dalam tiga golongan, yakni:

Ngawat, berasal dari kata awat yang artinya memberi bantuan. Jadi, ngawat adalah usaha pemeliantn (perantara dukun) untuk mengadakan hubungan dengan makhluk halus secara singkat dengan maksud agar ia mendapatkan petunjuk dari makhluk halus mengenai apa yang menyebabkan seseorang jatuh sakit. Kemudian ia juga memohon agar makhluk halus mau menyembuhkan si sakit. Ngawat terbagi atas dua jenis, yaitu ngawat entaaq dan ngawat encaak. Pada dasarnya ngawat entaaq lebih sederhana dari ngawat encaak jika dilihat dari lamanya penyelenggaraan upacara dan peralatan upacara yang digunakan. Tahapan upacara dalam ngawat adalah seperti berikut: persiapan, narere, bejajuruq la mo, bakawat, ngasi ngado, nyalolo dan tangai (penutup).

• Badasuq, berasal dari kata ba (ada) dan dasuq (tujuan). Artinya, ada tujuan dari para be- ion yang harus dilaksanakan. Dengan kata lain pemeliatn mengadakan hubungan dengan makhluk halus tertentu, yaitu makhluk halus yang menyebabkan orang sakit, dengan maksud menyerahkan segala persembahan dan mohon agar si sakit dapat disembuhkan. Berdasarkan jenis makhluk-makhluk halus yang dapat menimbulkan penyakit, maka dasuq terdiri beberapa jenis, diantaranya: Dasuq Mulakng, Dasuq Makatn Juus, Dasuq Semantuq, Dasuq Deukng, Dasuq Tatau Bajur Batuq, Dasuq Nyemah Anaak Dampaaq Waluq Ulutn Tasik Luwau Agung dan Dasuq Nyemah Tatau Redatn Tamutn. Perbedaan dari masing-masing dasuq ini terlihat dari tujuan penyelenggaraan, tata cara pelaksanaan  dan perlengkapan yang digunakan.

• Nyolukng Samat, berasal dari kata nyolukng (menyelesaikan-membayar nazar janji ke roh leluhur dan samat (janji nazar). Jadi, nyolukng samat adalah usaha pemeliatn mengadakan hubungan dengan makhuk halus dengan maksud menyelesaikan janji atau membayar nazar Nyolukng Samat terjadi hanya bila anggota keluarga si pasien (biasanya sakit keras) melakukan perjanjian dengan makhluk halus atau roh leluhur yang ditandai dengan pencabutan bulu binatang tertentu (ayam, babi, atau kerbau) dan disimpan dalam bungkusan kain. Jika janji telah dibuat, maka setelah si pasien mengalami kesembuhan, keluarga si pasienyang punya nazar wajib untuk melakukan pembayaran janji tersebut. Upacara ini dilaksanakan hingga 5 hari. Setiap harinya diselenggarakan beberapa tahapan upacara, seperti: norere, ngobomoq, bokowot, ontor longon, ngosi ngodo, nutung, pemotongan babi dan ayam, serta mobooq benuo.

Upacara belian bowo berkaitan dengan alam kepercayaan Suku Dayak Benuaq, yang didasari keyakinan religiusitasnya. Oleh karena itu upacara belian bowo sarat dengan fungsi spiritual (religius). Kepercayaan ini yang merupakan motor penggerak seluruh sendi kehidupan yang di antaranya terwujud dalam penghormatan arwah nenek moyang, kepercayaan akan adanya kekuatan-kekuatan gaib, dan makhluk-makhluk halus. Perasaan ini mendorong mereka untuk selalu berusaha menyenangkan hati roh leluhur dan makhluk halus yang melingkupi kehidupan mereka, karena hal-hal itu diyakini sebagai sumber malapetaka dan pertolongan.

Beliant Sentiyu

Upacara adat Beliant Sentiyu membutuhkan proses yang lebih lama Bahkan dalam pelaksanaannya, dibutuhkan lebih dari satu tabib. Pelaksaaan beliant Sentiyu pengobatan ini pun bisa dilakukan selama 4 hari 4 malam.

Upacara pengobatan sentiyu besar ini dilakukan untuk mengatasi masalah kesehatan serius dan parah seperti sakit kena guna-guna,sakit kaki tidak bisa bergerak Selain itu, akan disiapkan juga patung kecil yang menggambarkan roh jahat, serta ornamen janur, dan juga ramuan dari berberapa obat tradisional. Selama proses dilakukan, akan ada iringan musik yang memiliki peranan penting dalam proses upacara beliant Sentiu

Kelentangan dalam Beliant

Iringan musik pada upacara penyembuhan Beliant ini adalah kelentangent bahasa benuaq kulintang. Kelentangan ini merupakan nama instrumen dan juga nama musik yang mengiringi proses upacara Beliant.Adanya iringan musik kelentangan ini dipercaya masyarakat sebagai cara mempercepat berkomunikasi dengan dewa atau leluhur yang dapat memberiksn kesembuhan

Musik ini dimainkan dengan menggunakan alat bernama pencong yang memiliki bentuk seperti gong dengan ukuran kecil. Lalu ada juga alat musik gimar yang berbentuk seperti kendang silinder. Alat musik lain adalah genikng yaitu alat musik yang memiliki ukuran paling besar. Kemudian ada alat musik sulikng dewa yang itu sebuah suling dari bambu.

Obat Tradisional atau Ramuan Penyembuhan

Selain alat musik ada juga obat tradisional yang harus disiapkan sebelum dimulainya upacara ritual  penyembuhan.

Obat tradisional yang digunakan akan disesuaikan dengan keluhan orang yang sakit. Masyarakat Dayak ada umunya sudah mengenal beragam jenis tanaman obat yang diyakini memiliki kemampuan pengobatan.

Berikut beberapa tanaman obat yang biasa digunakan.
  • Obat sakit perut menggunakan tanaman gelinggam, tanaman peai, tanaman benuang rangkau, dan tanaman kunjeng.
  • Obat penawar racun menggunakan tanaman koyur
  •  Obat luka sengat menggunakan tanaman biowo( Andong)
  •  Obat batuk menggunakan buah pingan muda, jeruk nipis, tanaman krehau, dan tanaman kecapiring.
  •  Obat demam menggunakan campuran daun kapuk, daun nangka belanda, dan daun selasai.
  •  Menggunakan daun bunga sepatu yang dicampur dengan bawang merah dan putih.
  • Obat gatal menggunakan daun Selekop, daun merpetak, daun sungkai dan daun pare.

Proses Upacara Penyembuhan


Upacara penyembuhan beliant dimulai dengan persiapan yang sangat teliti. Pemeliant akan  akan memberikan perintah kepada keluarga yang memakai jasa pemeliant untuk mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan, mulai dari alat-alat ritual ruyak rutak sapi babi,gong,padi ketan hingga pantangan yang harus di ikuti. Selama upacara berlangsung, pemeliant akan memanggil roh beliant untuk membantu dalam proses penyembuhan dengan cara membaca mantra atau papat. 

Tujuh laki-laki mengguman dan menari mengelilingi awir, patung kayu yang sudah diukir Gerak mereka kian cepat dan cepat menjelang tengah malam. Irama dan mantera yang mereka panjatkan seirima bunyi kelontangan, gong dan gendang yang ditabuh tanpa henti. Derap kaki belian atau pemimpin upacara dengan pengikutnya mengeluarkan bunyi dari gerincing yang diikat pada kedua kaki.

Selama itu, keluarga yang sakit dan peserta hajatan berkumpul di rumah panjang atau lamin. Gong, gendang, dan kelontangan dari rumah panjang terus ditabuh. Awir atau patung kayu digantung di depan balai-balai yang dipenuhi sesaji aatau sesajen

Prosesi Belian dimulai. Tahap pertama, dua pawang Turat membaca mantera-mantera untuk memulai upacara Belian. Gamelan ditabuh dengan irama turat. Pujian ini dilantunkan untuk mengundang makluk halus dari lima penjuru benua. Gamelan gong ditabuh cepat dan lebih cepat ketika malam kian larut tek keteek keteeeek kettek begitulah kira-kira suara.

Para peserta upacara beliant akan berpartisipasi seperti memukul gong ketika ritual penyembuhan berlangsung akan diajak untuk ikut serta dalam proses ini dengan keyakinan dan kepercayaan yang kuat,si pasien beliant akan duduk di tengah agar pemeliant bisa berkomunikasi dengan roh dengan harapan roh bisa memberikan petunjuk apa penyakit nya

Selanjutnya, irama turat diganti musik sentiu. Arena pun berpindah di depan balei yang dipenuhi sesaji sesajen ada dupa luwak,yang mereka sebut sebagai balai Bengkuan Pulau. Saat itu, pawang Sentiu dan enam punggawa mengambil alih pimpinan ritual penyembuhan. Ketujuh pria itu menari mengelilingi awir dan hewan korban babi dan ayam sembari membacakan mantera-mantera atau papat. Keluarga korban yang sakit ikut mengelilingi tempat prosesi dengan khidmat dan yakin. Irama pun dimainkan dengan tempo lebih cepat hingga para penari kerasukan roh halus.

Para penari belian pun mulai bertarung dengan roh jahat. Daun sepon  yang sebelumnya ditempelkan di tangan para penari menjadi senjata bagi roh putih untuk mengusir kekuatan jahat pembawa bala atau bencana tapi kalau kamu pernah menonton Exuma mirip adegan pemelian membaca mantra. Jika penari jatuh terlentang pertanda roh jahat memenangkan pertarungan. Sebaliknya, jika telungkup, roh jahat telah dihancurkan roh putih. Prosesi penyembuhan berakhir ketika kemenangan berada pada roh putih.

Kesunyian dipecahkan suara babi dan ayam yang dibantai di tengah malam. Darah yang memancar dari leher babi dan ayam diyakini menjadi penolak bala di masa depan. Selanjutnya daging hewan itu disantap seluruh warga menjelang pagi. Kegiatan itu menjadi akhir prosesi kesembuhan tradisional itu.Prosesi pun selesai. Warga perlahan-lahan meninggalkan tempat prosesi. Uang dan tenaga yang mereka kuras untuk menggelar ritual belian itu seketika sirna berganti keyakinan akan menapaki hari depan yang aman. Tenang, tanpa penyakit, dan bebas dari gangguan roh jahat ada lagi pantangan yang harus di laksanakan namanya jarik tidak boleh buka pintu selama dua hari untuk menolak bala anatau bencana penyakit.

Manfaat Upacara Penyembuhan Beliant

Upacara penyembuhan beliant tidak hanya memberikan manfaat fisik dalam penyembuhan penyakit, tetapi juga memberikan manfaat spiritual bagi peserta beliant yang sakit minta disembuhkan. Dipercaya bahwa upacara ini dapat membersihkan energi negatif dan menguatkan hubungan antara manusia dan alam semesta. Selain itu, upacara ini juga dapat memberikan rasa nyaman dan ketenangan bagi si pasien  yang sedang mengalami kesulitan atau masalah.

Keunikan Upacara Penyembuhan Beliant 

Salah satu keunikan dari upacara penyembuhan beliant adalah penggunaan mantra dan doa-doa khusus yang dipercaya memiliki kekuatan magis. Pemeliant akan menari-nari di depan orang yang ingin sakitnya disembuhkan akan mengucapkan mantra-mantra tersebut dengan penuh keyakinan dan kekuatan spiritual untuk meminta bantuan roh beliant. Selain itu, upacara ini juga melibatkan tarian dan musik tradisional yang menambah kesakralan dan keindahan acara. dilakukan jam 7 malam sampai jam 10 malam

Peran Pemeliant atau Penguara dalam Upacara Penyembuhan 

Beliant  memegang peran yang sangat penting dalam upacara penyembuhan beliant. Mereka tidak hanya sebagai pemimpin upacara, tetapi juga sebagai perantara antara manusia dan roh beliant. Pemeliant harus memiliki pengetahuan yang luas tentang tradisi dan kepercayaan suku Benuaq serta kemampuan komunikasi yang baik dengan roh beliant.

Kesimpulan

Upacara adat penyembuhan beliant suku Benuaq merupakan warisan budaya yang patut dilestarikan dan dipelajari. Selain sebagai sarana penyembuhan fisik, upacara ini juga memiliki nilai spiritual yang tinggi bagi si pasien yang ingin di sembuhkan upacara adat penyembuhan bukan hanya untuk menyembuhkan orang sakit tapi bisa untuk membuang sial dan membuat tolak bala atau bencana kayakdahulu ketika  jaman covid masyarakat mbenuaq mengadakan ritual tolak bala covid menggunaka  tanaman paku agar terhindar dari marabaya covid19 Dengan memahami dan menghargai tradisi ini, kita dapat belajar tentang kearifan lokal dan kekuatan alam yang masih sangat kuat dalam kehidupan suku Benuaq.


Post a Comment

0 Comments