MOMENT LANGKA DALAM MENGHADIRI FESTIVAL DAHAU

 

A Cup Of Olala Blog
FESTIVAL DAHAU

A Cup Of Olala Blog MOMENT LANGKA DALAM MENGHADIRI FESTIVAL DAHAU.

Menghadiri Festival Dahau merupakan moment salah satu pengalaman paling berkesan dan langka dalam hidup saya. Festival yang digelar oleh masyarakat Dayak ini tidak hanya menampilkan kekayaan budaya Kalimantan Khusus nya Kutai Barat, tetapi juga menghadirkan suasana keakraban dan kebersamaan yang sulit ditemukan di tempat lain. Saya berkesempatan menyaksikan tarian tradisional, perlombaan seni bela diri, dan prosesi adat yang penuh makna. Sorak sorai penonton, alunan musik khas, serta aroma masakan tradisional yang menggugah selera menciptakan suasana yang begitu hidup dan menggembirakan. 

Moment paling langka adalah saat saya datang ke kantor jam 5 pagi untuk mengikuti dahau karena di hadiri oleh Jokowi Jokowi  untuk ikut serta dalam ritual pembukaan, sesuatu yang sangat jarang diberikan kepada orang luar. Itu adalah kehormatan besar dan bukti keramahan luar biasa masyarakat dayak Kutai Barat dalam hidup rukun. Festival Dahau bukan sekadar perayaan budaya, tapi juga jembatan penghubung antar generasi dan suku-sebuah pengalaman yang tak akan pernah saya lupakan.

Meskipun saya asli penduduk lokal Kutai Barat.

Presiden Joko Widodo benar-benar menghadiri Festival Dangai Ehau (Dahau), Acara tersebut digelar dalam rangka memperingati ulang tahun ke-24 Kabupaten Kutai Barat, dan dilangsungkan pada 3 November 2023 di Alun-alun Itho Sendawar, Kutai Barat, Kalimantan Timur

Festival Dahau adalah salah satu festival budaya yang paling di nantikan-nantikan oleh masyarakat Kutai Barat tiap tahun nya yang diadakan pada akhir Oktober - 5 November sekaligus merayakan hari jadi Kabupaten. Setiap tahun ribuan masyarakat Kutai Barat di di setiap kecamatan berkumpul  di taman budaya sendawar untuk merayakan festival budaya,bukan hanya itu festival ini sebagai simbol keberagaman hidup di Kutai Barat hidup berdampingan secara damai tanpa pernah membedakan.

Festival dahau tidak hanya acara untuk bersenang-senang tapi sebagai wadah untuk memperkenalkan budaya dayak benuaq tunjung bahau kenyah kepada dunia luar.

Festival Dangau Ehau adalah sebuah acara budaya yang diadakan oleh Pemerintah Kabupaten Kutai Barat suku Dayak Benuaq di Kalimantan Timur, Indonesia. Festival ini merupakan perayaan tradisional yang diadakan setiap tahun untuk merayakan  jadi Kabupaten Kutai Barat tiap tahun nya yang dirayakan  dengan berbagai aspek budaya, warisan, serta kekayaan alam yang dimiliki oleh suku yang mendiami kabupaten Kutai barat,karena Apa ? karena disini walaupun agama berbeda-beda kami selalu hidup rukun dan damai.

Festival Dangau Ehau sering kali menampilkan berbagai kegiatan budaya seperti pertunjukan tarian tradisional, musik, pameran seni, lomba adat, serta berbagai kegiatan lain yang memperkuat identitas budaya suku Dayak Benuaq Tunjung,Kenyah,Bahau,Aoheng Selain itu, festival ini juga menjadi ajang untuk mempromosikan pariwisata dan melestarikan warisan budaya suku Dayak Benuaq kepada generasi muda serta masyarakat luas.
Dan pengalaman saya pertama di Festival Dahau,saat meghadiri festival ini saya terpesona karena apa ? sejak  Kutai barat jadi kabupaten sendiri sejak tahun 1999,tidak terasa banyak perubahan yang luar biasa.

Pengalaman pertama  tahun 2023 saya  turut serta memeriahkan perayaan  festival Dangau Ehau atau yang akrab di telinga  festival Dahau di bumi Purai Ngeriman yang artinya tanah subur dan makmur. Festival Dahau berasal dari kata Dangau dan Ehau Yang artinya sujud syukur sukacita  dan kebahagian dalam perayaan budaya ,

Festival dahau akan menampilkan perlombaan tradisional,tarian kolosal,dan akan di adakan pemecahan rekor muri gawangt atau anjat memakai gawangt terbanyak,gawang adalah  anyaman yang terbuat dari rotan,yang di pakai orang tua jaman dahulu untuk membawa barang-barang kayak baju,beras,buah-buah,mencari ikan ke hutan karena anjat gawangt ini multifungsi selum ada tas ransel atau backpack.

Festival Dahau adalah festival budaya di Tana Purai Ngeriman yang di laksanakan akhir oktober- tanggal 5 November untuk memperingati hari jadi  Kutai Barat tiap tahun nya yang menampilkan berbagai kegiatan Expo dan pameran UMKm dari setiap kecamatan seluruh Kubar memasarkan atau memamerkan hasil kerajinan tangan kayak berangka,gawang,manik,mandau,sulam tumpar,ulap doyo dan pernak-pernik khas dayak di bawah lou atau lamin  di taman budaya Sendawar.

Yang melibatkan sub etnis dayak yang tinggal di kutai barat bahkan suku jawa dan NTT turut memeriahkan Festival Dahau ini setiap tahun karena walaupun berbeda kami selalu hidup rukun dan damai.

NAH UNTUK MERAYAKAN HARI JADI KABUPATEN BIASA NYA DI SELENGGARAKAN : 

  1. Pameran pembangunan seluruh OPD di bawah Lou 
  2. Pasar Malam di dekat Poltek Sendawar
  3. Olaharga tradisional( Belogo,Balap Ketinting )
  4. Beliatn,Festival seni dan budaya,Lombar Tari( Gantar,Jepen).
  5. Berijoq menyanyi lagu lirik bahasa benuaq dan Tunjung
  6. Rekor muri tiap tahun beda- beda tema berangka obor,seraung anjat atau gawangk,gak tau taun depan rekor muri nya apa lagi,pokoknya siap meramaikan setiap Festival Dahau.
Pak presiden disematkan gelar bangsawan kehormatan Dayak " Ajiq Tatau Narakng Bulau, Penimakng Sookng Mantiiq, Penerajuuq Bawe Ayaakng"oleh kepada adat besar kabupaten.

Tidak terasa kabupaten Kutai Barat telah berdiri dan berdikari selama 24 Tahun semenjak pemekaran dengan adanya otonomi daerah pada tahun 1999 silam dengan Pj bupati sekaligus bupati pertama Ir Rama Asia membangun dari nol membangun Kutai Barat yang notabene masih rimba menjadi wilayah perkantoran yang selesai selama satu periode menjabat sehingga julukan nya adalah Raja Rimba Sendawar,pada jaman dahulu orang kota menyebut masyarakat dayak yang tinggal di hulu adalah hulu mahakam karena pandangan mereka kami masih primitif dan kolot☺maklum jaman dahulu alat transportasi cuma lewat jalur sungai speadboat atau kapal mahakam itu pun harus bertolak ke pelabuhan Melak.

Dan tidak lupa untuk di tampilkan memeriahkan semarak hari jadi Kubar dan bunuh kebo dan rekor muri memakai 3000 Gawangk anjat  terbanyak tiap tahun tema berbeda-beda untuk rekor muri yang di ikuti seluruh masyarakat di Kutai Barat.


Rekor Muri Gawangk

Budaya dan adat yang di tampilkan di festival dahau melibatkan suku dayak benuaq,Tunjung,Bahau,Kenyah,Aoeheng,dan Melayu  maupun suku Jawa dan lain-lain ikut memeriah kan festival dahau .

Hidup di kutai barat memeliki budaya yang berbeda-beda tapi  kami hidup damai berdampingan.

Untuk acara puncak biasanya di selenggarakan pada tanggal 5 November dengan mengundang artis ibukota tapi kali ini hari jadi Kutai Barat yang ke 24 sangat istimewa karena mengundang presiden Jokowi ke "Tana purai Ngeriman untuk pertama kali semenjak 

Indonesia merdeka ini pertama kali presiden ke tanah dayak masyarakat antusias menyambut pak presiden bahkan saya dan teman sudah standby di kantor dari jam 5 pagi effort bukan main sudah mandi dari jam 4 pagi demi pak Jokowi walaupun mata masih ngantuk istilah tidak tiap hari presiden kunjungan ke Kutai Barat so di manfaatkan sebaik mungkin deh tahun depan belum tentu ada kunjungan presiden kesini dan masa jabatan beliua ntar lagi berakhir.

Ada pengalaman yang lucu bin ajaib pas kami masyarakat Kutai Barat menyambut presiden pertama-tama kami berkumpul dan menunggu di titik kumpul di alun-alun Itho,semua barang di sita tidak boleh membawa kosmetik kayak lotion duh padahal saya bawa lotion biar kulit tidak gosong pas panas-panasan saya balurkan lotion ke tangan sebagai sunblock saya eh usut punya usut tidak boleh bawa,yaudaaah deh saya tinggal di di pos penjaga,nah waktu acara sudah selesai saya rencana ambil lotion saya eh ternyata sudah hilang di ambil orang lain,banyak teman yang lain juga kehilangan parfum dan make-up,tapi tidak apa-apa walaupun kehilangan lotion bisa beli lagi yang saya tidak kehilangan moment menyambut pak Jokowi di Tana Purai Ngeriman untuk kisah yang akan saya ceritakan ke anak cucu saya kelak,terima kasih pak presiden telah meluangkan waktu mengunjungi daerah Kutai Barat sebagai penyangga ibukota nusantara negara baru.

Waktu cepat berlalu dan tidak terasa tiap detik yang sudah berlalu menjadi 24 tahun hari jadi Kutai Barat,semoga kedepan nya pembangunan merata dan maju dari kabupaten yang lain,apalagi Kutai barat sebagai penyangga IKN,Sprirt Never Die.

Dengan ada nya festival dahau setiap tahun di harapkan dapat memajukan UMKM di seluruh kecamatan di Kutai Barat dengan menampilkan karya -karya terbaik di festival dahau sehingga dapat di kenal masyarakat luas dan adat dan budaya dayak bisa lebih di kenal.

Saya sangat menikmati setiap momen selama mengikuti festival dahau karena dapat merasakan kegembiraan dan usaha selaama festival berlangsung

Setelah mengahdiri festival dahau saya sangat senang melihat berbagai macam jenis pakaian adat yang di pakai untuk meyambut pak presiden  ketika dahau berlangsung betapa beragam nya suku dan budaya,acara dahau tersebut tidak hanya memberikan moment yang tidak terlupakan karena harus bangun dari jam 5 pagi dan kehilangan lotion ketika di lapangan mengantri panas-panas dan hampir saja pingsan.

Saya berharap festival dahau berikutnya saya dapat berpartisipasi dan terus mendukung pelestarian budaya dan tradisi suku dayak di Kutai barat.

Momen saat Presiden Jokowi hadir di Festival Dahau ke-24 adalah peristiwa langka dan bersejarah. Festival yang sedianya dilangsungkan setiap tahun sebagai bentuk syukur dan perayaan budaya ini menjadi lebih istimewa saat kepala negara hadir pertama hadir di Tana Purai Ngeriman tercinta.

Selain itu juga Jokowi menerima penghargaan adat menambah simbolis kunjunganya.

Setelah acara selesai diadakan acara festival budaya memakai anjat terbanyak

Semoga warga Kutai Barat selalu menjaga kebersamaan dan keberagaman hidup rukun dan damai,serta selalu menjaga budaya yang ramah.

Post a Comment

0 Comments