Upacara Kwangkei Dayak Benuaq sebagai Wujud Kasih dan Hormat ke Leluhur


Kwangkei,kuangkai dayak benuaq


By Hellen |  Upacara Kwangkei Dayak Benuaq sebagai Wujud Kasih dan Hormat ke Leluhur

Upacara adat Kwangkei,kuangkai  adalah upacara adat kematian suku dayak benuaq baik memperbaiki pemakaman,angkat tulang belulang dari pemakaman yang lama di pindah ke tempat baru dengan cara tulang belulang diangkat di bawa kerumah yang mengadakan ngerangkaw ataupun keluarga yang baru  meninggal dengan  memberikan penghormatan terakhir kepada keluarga yang sudah meninggal  dengan memberikan makanan berupa kerbau,tumpi,ayam panggang,babi panggang yang di antarkan ke kuburan.

Kwangkai,kwangkei berasal dari kata ke yang berarti melakukan dan angkey yang berarti bangkai.  jadi Kwangkay berarti “buang bangkai”, yang bermakna melepaskan diri dari segala kedukaan dan mengakhiri masa berkabung.

Tujuan diadakan acara ritual kwangkai adalah untuk penghormatan ke leluhur yang sudah mati dengan didakan selama 21 hari puncak ritual memotong kerbau.


Apa Itu Tumpi adalah makanan olahan yang terbuat dari ketan biasanya tumpi selalu menghiasi acara adat resmi kayak nikah adat,dan acara tujuh hari kematian di dayak benuaq nama nya To'ok,tumpi ini selalu di tinggal di kuburan untuk kasih makan liau atau arwah gentanyangan.

Banyak cara orang untuk mengungkapkan rasa kasih,balas budi dan penghormatan kepada arwah para leluhur dengan cara kasih makan di bawa ke kuburan atau menyemlih kerbau sapi.

Pada masyarakat Dayak Benuaq,ungkapan itu dilasanakan dengan melaksanakan ritual Kwangkei atau Kwangkai


Selain itu juga acara atau ritual adat kwangkai merupakan ungkapan bahwa seseorang yang sudah mati masih memeliki wujud berupa Liau(Arwah) yang masih tetap tinggal di rumah tersebut sehingga di rasa perlu untuk dilaksanakan kwangkei upacara potong kerbau,sapi babi,ayam untuk memberi makan Liau(arwah).


Kelelungan (Tengkorak) dan tulang manusia,dianggap masih memeliki hubungan dengan manusia yang hidup karena itu diperlukan untuk upacara adat Kwangkai dibaca Kwangkei,untuk mempersatukan Liau,Kelelungan tulang belulang para leluhur kami tulangnya disatukan dalam satu kuburan.

Terselenggaranya kwangkei sangat bergantung pada kesadaran serta kemampuan ekonomi keluarga,bila dilihat acara kwangkei merupakan wadah untuk pertemuan antara keluarga yang jauh di undang,dan keluarga yang kurang mampu dijamu secara baik selama ritual adat kwangkei berlangsung biasanya selama 21 hari acara berlangsung.

Harapannya agar roh yang mati sampai di surga (lumut) dan keluarga yang tinggal tetep damai,kalau jaman sekarang wadah untuk berkumpul judi,dan sabung ayam dalam satu arena tapi orang yang buka lapak judi akan memberikan fee kepada orang yang punya acara setiap malam.

Dalam ruangan luas di bangun selimat,tempat tengkorak dan di sebelahnya berjejer tujuh kotak berisi tulang belulang manusia,ditengah ruangan di bangun suatu tangga menuju atap,diyakini sebagai tempat liau (arwah).

Jika kelelungan atau tengkorak turun beberapa orang tampak menari mengitari tangga kemudian duduk melingkar dan saling mengoleskan pupur dan arang satu sama lain,mereka itu  sedang ngerangkaw,sambil penguara di pembaca mantra melantunkan syair bercerita tentang balas budi ,kasih dan penghormatan pada arwaah yang sudah meninggal,orang yang ikut dalamm ritual itu harus berjumlah 2 kali 7 jadi 14 orang melaksankan ngerangkaw tiap malam sebelum acara puncak kwangkei potong sapi atau kerbau dengan cara di tusuk pakai badik.

Ada tujuh kotak berisi kotak tulang belulang dan untuk tengkorak di tempat di sebuah peti disebut Selimat.
Acara puncak kwangkei adalah pemotongan kerbau,kerbau di ikat disebuah patung disebut Belontangk,yang diukir oleh sang pengukir yang mempunyai keahlian untuk mengukir kayu.

Belontangk adalah ukiran yang di ukir oleh tukang  khusus,menggambar batang kayu menjadi ukir berbentuk manusia,buaya pokoknya si tukang ukir yang menentukan model rupa belontangk untuk mengikat kerbau di persembahkan ke Lumut(surga) versi orang dayak jaman dahulu.


Jika sudah tiba waktu untuk memotong kerbau sapi,semua kerabat berkumpul memasak,bersama-sama.

Para kerabat yang datang di kwangkei kan akan mengerubungi kandang,dan pengeuara si pembaca mantra,membacakan mantra sambil mengendong anjat,atau buntelan kain berisi kayu api,beras dan daun pisang sebagai lambang bekal untuk almarhum.

Seoraang kepala adat membacakan peraturan pemotongan kerbau,jika terjadi kecelakaan yang dialami sang penombak kerbau maka hanya ganti rugi sebatas piring putih sehingga di tekan kan kehati-hatian jangan sampai terjadi korban dari sang penombak kerbau.

Dan kerbau di keluarkan dari kandang,ekornya di bakar,dan rotan sebagai tali di ikatkan ke tugu belontakng,kerbau yang bingung di uber-uber sang penombak menombak kerbau,tak beberapa lama kerbau akan tumbang kena tusukan tombak,untuk mengakhirinya sebuah golok di gorok ke leher kerbau,sesuai aturan semua warga harus menunggu sampai daging kerbau selesai di masak untuk dimakan bersama-sama masyarakat yang hadir dan masakan yang lain akan di berikan untuk jatah arwah atau liau.

Selesai pemotongan kerbau ada perang nasi,butiran nasi di hamburkan kesana kemari hingga hinggap di baju pengunjung kwangkei uhuh saya biasanya lari tidak sanggup bau nasi yang di lempar,eman-eman apalagi sekarang harga beras mahal eman-eman beras di lempar padahal masih banyak orang yang berkekurangan tapi mau gimana lagi sudah budaya atau adat kebiasaan yang di diwariskan oleh nenek moyang di teruskan sampai sekarang tidak tergerus oleh jaman.

Setelah selesai kerbau di masak masyarakat yang hadir wajib makan,dan sisa kerbau kepala kerbau,nasi ketan,ayam panggang di kasih untuk makanan Liau(arwah), bekal liau untuk menuju Lumut(surga).

Itulah beberapa upacara puncak kematian suku benuaq yang mendiami wilayah Kutai Barat,walaupun biaya banyak karena berani bikin acara harus menjamu orang banyak tiap malam estimasi biaya bisa habis 200 juta sekali di dakan acara adat kwangkai ,namanya juga acara besar,tapi kalau tidak mampu tidak juga dipaksa setiap orang meninggal harus diadakan acara upacara  adat kematian kwangkai,cukup dengan tOok tidak masalah.

Apakah teman-teman   pernah melihat upacara Kwangkei Dayak Benuaq,anda tertarik untuk berkunjung ke kota Beradat ? Tapi Jauh sekali perjalanan dari ibukota provinsi remuk badan kalau orang yang tidak suka jalan




Post a Comment

0 Comments